Autoportrait karya Martin Parr, berisi 88 foto diri Parr yang diambil dari tahun 1996-2015 dan disusun secara kronologis dalam buku berukuran 16×11,5 cm. Terlihat foto-fotonya merupakan hasil foto studio, jasa foto keliling, atau mesin foto otomatis – kita mengenalnya dengan photobox, dan diambil di banyak kota di berbagai negara. Menurut beberapa artikel yang saya baca, Parr melakukan ini selama 30 tahun, setiap berkunjung ke suatu negara ia akan mengunjungi studio foto saat ada kesempatan.
Buku foto mungil ini menghadirkan dua hal, satu hiburan. Di dalamnya kita dapat melihat foto-foto yang diedit sedemikian rupa, salah satunya menempatkan Parr di atas sebuah gedung, foto lainnya memperlihatkan Parr menggunakan rok rumbai dengan kalung dan mahkota bunga. Favorit saya, foto di Beijing tahun 2009, ia menggunakan setelan putih dan berpose menjatuhkan blazer. Pose ini seharusnya terlihat dramatis tetapi di sini terlihat canggung dan kaku. Saya terbahak. Siapa kira-kira yang mengusulkan pose seperti itu? Parr sendiri atau fotografernya?
Kedua, nostalgia. Saya lahir tahun 1990 dan masih merasakan popularitas studio foto (dan photobox), saya masih ingat pergi ke salah satu studio foto dekat rumah bersama kakak saya menggunakan pakaian terbaik kami dengan wajah terbalur dempul putih sehabis mandi dan berpose di depan kamera, dengan gaya yang diarahkan oleh sang fotografer. Bagaimana gaya kami di dalam foto-fotonya? Tentu saja canggung, tapi hal itu tidak menghentikan saya berkunjung ke studio foto lainnya di lain kesempatan bersama kawan-kawan saya.
Menarik relasi dengan teknologi hari ini, mungkin “Merayakan selfie” menjadi gambaran yang tepat untuk buku ini.
Buku ini diterbitkan kembali oleh Dewi Lewis Publishing pada tahun 2015. Dengan tambahan foto-foto dan desain buku yang gimmicky. Sampul bukunya berhiaskan permainan 3 dimensi dimana kamu harus menggiring dua bola metal perak melewati labirin plastik ke tengah sampul yang tentu saja terpasang foto wajah Martin Parr di sana. Saya hanya memerlukan waktu 3 menit untuk menggiring kedua bola ke tengah sampul. Teman-teman mau coba mengalahkan waktu saya?
Buku foto Autoportrait karya Martin Parr ini merupakan salah satu koleksi dalam Perpustakaan PannaFoto Institute yang berlokasi di Panna Lab, Bekasi Selatan.
Teks & Foto: Lisna Dwi A.
(Terkait dengan pandemi global, Panna Lab belum dapat dikunjungi hingga pemberitahuan selanjutnya)