Mengundang kawan-kawan dari wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur!
Didukung oleh Ashoka dan S&P Global Foundation, Lawe Indonesia & PannaFoto Institute mengajak orang muda yang tinggal di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk menjadi bagian dari inisiatif merawat tradisi, menjaga kelestarian, serta menumbuhkan kecintaan terhadap tenun tradisional.
Dalam 4 sesi kelas daring, sepuluh orang muda terpilih akan diajak untuk memetakan ekosistem tenun traditional di Provinsi Nusa Tenggara Timur, mendapatkan pengetahuan dan keterampilan bagaimana menggunakan fotografi sebagai alat berkomunikasi dan mengeksplorasi penggunaan perangkat sederhana termasuk kamera ponsel untuk bercerita dengan foto.
Tentang Workshop
- Beasiswa uang tunai sebesar Rp1.000.000,- (satu juta rupiah) untuk mendukung pembuatan foto cerita sesuai dengan tema workshop.
- Kelas daring mencakup pengetahuan tentang ekosistem tenun traditional, teori, praktik dan diskusi seputar fotografi sebagai medium untuk bercerita serta materi penulisan.
- Terbuka bagi 10 peserta.
Peserta Workshop
- Berusia 17-30 tahun.
- Berdomisili di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
- Tidak wajib memiliki kamera DLSR/profesional, boleh menggunakan kamera ponsel.
- Berkomitmen mengikuti kelas daring dan memproduksi karya foto selama workshop berlangsung.
Mentor & Narasumber Workshop
- Adinindyah
Ketua dan salah satu pendiri LAWE, sebuah perusahaan sosial yang memiliki misi untuk memberdayakan perempuan melalui pelestarian tradisi tenun lokal. Dia berkomitmen untuk mentransformasi tenun tradisional Indonesia menjadi produk fungsional masa kini dengan cara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dia juga salah satu pendiri Terasmitra, sebuah organisasi non-pemerintah yang mendukung masyarakat lokal dalam mengembangkan pekerjaan mereka dengan misi ekologis. Dengan dukungan Global Environment Facility – Small Grant Programme Indonesia (GEF-SGP), di bawah payung organisasi Terasmitra, Adinindyah juga mengembangkan program Weaving for Life, sebuah gerakan untuk meningkatkan suara perempuan Indonesia melalui tenun tangan tradisional. Adinindyah juga merupakan alumna dari DIWA (Deepening Impact of Women Activators), sebuah program peningkatan kapasitas untuk Wirausaha Sosial Perempuan dari ASHOKA pada 2022. - Edy Purnomo
Edy secara aktif mengadakan berbagai lokakarya untuk membina generasi baru fotografer Indonesia setelah berpartisipasi dalam program pelatihan-untuk-pelatih World Press Photo di Amsterdam. Mengawali kariernya sebagai stringer di Agence France-Presse dan Getty Images News Service, karya Edy telah dimuat di berbagai media dan publikasi. Pada Oktober 2012, Edy meluncurkan buku foto berjudul Passing, yang memuat sejumlah karya terbaiknya selama empat belas tahun berkarier sebagai fotografer. Di bulan Mei 2018, ia meluncurkan buku keduanya Wildtopia, yang menceritakan realita absurd kebun binatang saat ini. - Okky Ardya
Seorang editor dan fotografer dokumenter lepas berbasis di Jakarta. Mengawali kariernya sebagai reporter kemudian menjadi managing editor untuk majalah desain grafis hingga kemudian memutuskan untuk menjadi pekerja lepas dan tertarik dengan dunia fotografi. Pernah mengikuti beberapa lokakarya fotografi, salah satunya Angkor Photo Workshop, dan fellowship di Ateneo de Manila University juga GIZ & Thomson Reuters Foundation di Kenya dan London. Tertarik dengan proyek dokumenter jangka panjang bertema pekerja migran dan isu seputar HAM. - Rosa Panggabean
Fotografer lepas berbasis di Jakarta. Ia pernah bekerja sebagai pewarta foto di koran dan kantor berita nasional, sebelum berfokus di jalur independen untuk mengeksplorasi isu-isu perubahan sosial, identias, serta HAM. Ia juga aktif sebagai pengajar fotografi, termasuk menjadi mentor PannaFoto Institute dalam Permata Photojournalist Grant. Buku fotonya yang berjudul Exile diterbitkan secara independen. - Vickram Sombu
Fotografer yang berdomisili di Kupang. Ketertarikan pada medium fotografi dan film, serta isu-isu sosial, seni, dan budaya membuat dia terpilih untuk mengikuti workshop fotografi dan pameran Permata Youth Photostory 2022: JOURNEY di Jakarta. Saat ini, ia bergabung dengan Komunitas Film Kupang sembari meniti karier sebagai fotografer dan pembuat film.
Jadwal Kegiatan
- Penutupan pendaftaran: 25 Juni 2023
- Pengumuman peserta: 30 Juni 2023
- Kelas daring: 7–28 Juli 2023
- Presentasi foto daring: 11 Agustus 2023
Tautan pendaftaran
bit.ly/TENUN4KEHIDUPAN
Narahubung
Charlenne (+62 818-883-687)
Ikuti @laweindonesia dan @pannafoto di Instagram untuk mengetahui informasi terbaru tentang Beasiswa & Workshop Fotografi TENUN UNTUK KEHIDUPAN.