Lokakarya Fotografi
PHOTO STORY
Mentor: Ahmad ‘deNy’ Salman
Program Lokakarya Fotografi ini mengajarkan pembuatan foto bercerita (photo story) melalui teori di kelas, praktik memotret, dan diskusi. Program ini terbuka bagi mereka yang memiliki minat pada pengembangan Visual Storytelling.
Jadwal
Sabtu, 22 dan 29 September 2018
10:00 – 17:00 WIB
Minggu, 23 dan 30 September 2018
10:00 – 13:00 WIB
Lokasi
Ke:kini ruang bersama
Jalan Cikini Raya No. 43/45
Cikini, Menteng
Jakarta Pusat 10330
Investasi
IDR 2.700.000
IDR 2.400.000 (Pelajar dan alumni Panna)
Termasuk
Handout, makan siang, dan kudapan
Jumlah peserta
Maksimum 10 orang
Cara mendaftar
- Mengirimkan nama, alamat surel, nomor surel, dan kelas yang ingin diikuti melalui whatsapp/sms 085215565835 atau surel lisna@pannafoto.org.
- Melakukan pembayaran kelas melalui Bank Mandiri, nomor rekening 126-000-520-3871 atas nama Yayasan Panna.
- Konfirmasi pembayaran melalui whatsapp atau email dengan menyertakan nama peserta, kelas, dan nama penyetor.
Informasi lainnya
Lisna Dwi Astuti
0852 1556 5835
lisna@pannafoto.org
www.pannafoto.org
Profil pengajar
Ahmad ‘deNy’ Salman adalah seorang pendidik, kurator independen, dan editor.
Dilatih dan disertifikasi oleh World Press Photo Foundation, Deny memiliki pengalaman lebih dari lima belas tahun sebagai pelatih fotografi. Ia mengkhususkan diri dalam pengajaran photo story dan visual literacy di berbagai lokakarya, dari tingkat lokal hingga internasional, antara lain Permata PhotoJournalist Grant dan Kinabalu Photo Festival.
Sebagai editor dan kurator, Deny terutama bekerja untuk pameran foto dan penyusunan buku foto.
Kariernya sebagai editor foto dimulai pada awal 2000 ketika ia bergabung dengan djakarta! – majalah tentang kehidupan kota. Lalu, bergabung dengan Jiwa Foto Agency selama beberapa tahun sebelum memutuskan untuk memfokuskan karirnya pada editing buku foto. Ia terlibat dalam pengerjaan beberapa buku foto, antara lain PASSING karya Edy Purnomo, Illusion karya Ng Swan Ti dan Tanah Yang Hilang karya Mamuk Ismuntoro.
Pameran tunggal Mamuk Ismuntoro yang bertajuk ‘Vivere: dare to Live’ pada tahun 2008 di Mamipo, Malang, adalah karya kuratorial pertamanya. Pada tahun 2014, bersama dengan Lans Brahmantyo & Kurniadi Widodo, ia mengkurasi Pameran Buku Foto pertamanya: Jerman, Jepang & Indonesia PhotoBooks. Tinggal untuk sementara waktu di Melbourne, Australia, ia mempresentasikan sebuah eksposisi tentang ‘Fotografi Kontemporer Indonesia’ di Photography Studies College (PSC) pada 2015.
Sebagai pewarta foto, karya-karyanya pernah dipublikasikan dalam TIME, Far Eastern Economic Review, Australian Financial Review, NRC Handelsblad, The New York Times, The Guardian, Bloomberg, Marie Claire, Travel & Leisure, dsb.