Camera Roll: In Transit
Di era sekarang ini, bisa dibilang semua orang adalah pengambil gambar. Hampir semua orang secara tidak langsung mendokumentasikan kehidupannya ke dalam wadah tertentu. Dengan mudahnya kita membuat gambar baik menggunakan kamera yang serius, atau apapun yang paling gampang kita raih; smartphone. Aku terinspirasi dengan penggunaan teknologi masa sekarang, dimana kita berada di sebuah momentum tertentu, atau melihat satu hal yang menurut kita unik, dan mengabadikan hal tersebut dengan kamera apapun yang ada di tangan. Contoh umum adalah smartphone kita. Lihat, abadikan, bagikan.
Aku membandingkan caraku mengambil gambar dengan kamera serius versus kamera hape. Dengan menggunakan kamera serius, sering kali aku terlalu memikirkan untuk mengambil gambar yang bagus, ini tentu bukan hal yang buruk, tapi secara tidak sadar aku merasakan ada tekanan untuk mengambil gambar se-sempurna mungkin. Sedangkan dengan kamera hape, aku merasa lebih bebas untuk mengambil gambar. Gambar yang dihasilkan pun lebih apa adanya, seperti mata kita melihat hal yang kita lihat saat itu juga; garis yang tidak selalu lurus. Aku mungkin sedang rindu spontanitas, tanpa batasan, mengambil gambar yang terlihat seperti melihat. Selain itu, aku merasa lebih bisa fokus memperhatikan sekelilingku dibanding fokus memikirkan apa yang bagus untuk difoto. Sepertinya pembelajaran mengambil gambar dengan kamera biasa atau kamera hape, bisa kulakukan untuk proyek pribadi yang santai.
Memang tidak ada yang menarik yang bisa aku bagi dari cerita kehidupanku sehari-hari, tapi aku ingin mengajak teman-teman untuk mengintip ke dalam Camera Roll dari telepon genggamku. Isinya jepretan-jepretan asal dari hal-hal atau orang-orang yang kutemui di jalanan, saat aku berangkat kerja, bertemu teman, menyendiri, jalan sore, ke tempat baru, jajan bakso, atau nyasar ke gang pojok. Pokoknya, segala hal yang gak akan mungkin dapat like banyak di Instagram.