BROTHERHOOD
“Jika fotomu kurang bagus, berarti kamu tidak cukup dekat.”
—Robert Capa
Kedekatan adalah kunci dari sebuah relasi antara subyek dan cerita. Namun sebaliknya, jika kedekatan ini tidak terlihat, umur sebuah cerita akan menjadi sangat singkat dan mudah terlupakan.
Ketika saya masih masih kuliah tahun 2009 silam, saya jarang sekali berada di rumah. Bersama teman-teman kita menyewa sebuah rumah dan tinggal bersama. Kami mendefinisikan batasan baik dan buruk – toh siapa yang akan menghakimi apa yang kami lakukan di masa-masa muda yang liar – dan kebersamaan menjadi panduan bagi kami sendiri.
Entah apakah ini karena saya jarang berada di rumah? Yang saya tahu, hubungan persaudaraan yang telah saya bangun selama lebih dari lima tahun bersama teman-teman yang sudah saya anggap seperti saudara meskipun mereka sendiri bukan saudara kandung saya, justru lebih memiliki ikatan yang jauh lebih kuat.
Merekalah kebijaksaan saya.
…. Dan, apakah cukup bijaksana juga menenggak sopi?*…
Dalam keadaan mabuk, kami tertawa; ketika sedih kami justru merasa lebih kuat. Inilah yang membentuk diri saya, dan ketika saya merasa ‘kosong’ dan terpisah oleh jarak atau kematian, saudara-saudara saya inilah yang akan selalu menjadi sesuatu yang bijaksana bagi saya.
*) Sopi adalah minuman tradisional khas Nusa Tenggara Timur yang mengandung alkohol.
BROTHERHOOD
“If your pictures aren’t good enough, you aren’t close enough.”
—Robert Capa
Intimacy is the key for a relationship to the subjects and the story. Otherwise, the story is doomed to be short-lived, easily forgettable.
During my time in college, back in 2009, I was rarely home. With friends I shared life and a rented house. We defined boundaries of good and bad – was there to be any judge for us through those wild youthful moments? – and togetherness was our sole guide.
Is it because I rarely stayed at my family home? What I know is that the relationship I developed with people born to different mothers over those five years was deeper than any I had with own kin.
They are my wisdom.
… And, is it wise to drink Sopi?* …
Drunken we laugh, sober we are stronger. It is what makes me, and even if the glass is empty and we are separated by distance or death, my brothers will always be my wisdom.
*) sopi is traditional alcohol from East Nusa Tenggara, a distilled Koli palm-sugar wine.